Saya disarankan untuk bersabar karena bakal ada realease smartphone baru dari china dengan harga terjangkau dengan spekualifikasi gahar bila dibandingkan kompetitornya. Sebetulnya saya tertarik pada smartphone dengan merk yang selalu bertanya, dalam bahasa daerah saya .
Karena mirip raksasa kecil yang tangkas yang selalu saja muncul dalam perang kembang nurani saya. Merk yang lucu. Bagai tanda tanya yang selalu berlompatan tidak mau diam dalam benak saya.
Karena baru pertama smartphone gahar ini dijual terbatas secara online. Sistem yang digunakan adalah adu cepat a.k.a rebutan. Tidak sampai sepuluh menit ludes, bahkan server penjual online sempat down karena banyaknya peminat.
Adik bungsu saya pada flashsale pertama mendapatkan dua unit. Pesanan temannya dan untuk dijual.
Awalnya saya tidak begitu tertarik karena menunggu seri yang berikutnya saja karena layarnya yang lebih besar.
Tiba-tiba seorang teman mengajak ikut bimbingan toefl di lab bahasa dan berbayar. Akhirnya saya harus mengubah prioritas dana yang semula akan digunakan untuk membeli seri berikutnya, menjadi beli yang lagi fashsale.
Flashsale ke-dua saya dapatkan smartphone tersebut.
Adik bungsu saya juga yang memasukkan saya dalam group fotografi device tersebut di facebook, XPI.
Waktu itu saya lihat groupnya tidak begitu tertarik, beberapa foto yang dipost ada yang bagus namun lebih banyak payahnya.
Saya sendiri telah bergabung dengan beberapa group fotografi di facebook, pixoto dan banyak punya teman dunia maya fotografer.
Hanya postingan di group itu bertebaran juga di beranda facebook saya. Kalau tidak foto rokok ya saudara kandungnya, korek api.
Berhubung saya dasar ilmunya kesehatan dan telah didogma bahwa rokok itu buruk, ya makin tidak suka deh ...
Apalagi saya penderita asma turunan dari kecil, bila terkena asap rokok sangat tersiksa dan di area publik hal seperti itu tidak bisa dihindari. Itulah alasan personal saya tidak suka dengan rokok.
Waktu itu di facebook lagi marak virus/malware dengan kedok link video porno. Akun yang mengklik pasti deh otomatis menyebarkan tanpa sepengetahuan yang punya akun.
Saya yang sudah berteman dengan salah satu admin group, suka mantion dia secara tersamar pada kolom komentar. Alasannya menurut saya hal itu tidak pantas secara etika.
Mungkin karena itulah saya ditawarinya jadi jajaran admin di XPI. Saya bilang bahwa saya tidak begitu paham tentang fotografi baik pengetahuan ataupun teknik-tekniknya.
Selama ini saya ambil gambar hanya mengikuti perasaan saya, saya sangat lemah pada teknik. Saya minta di bagian satpam saja dalam group.
Bagian mengingatkan bila ada anggota yang melanggar aturan. Kick and banned.
Ia tidak keberatan. Setuju.
Kami para admin baru mulai membenahi group yang hidup segan dan mati pun tak mau itu.
Buat aturan baru dan jadwal realese award harian, mingguan dan bulanan. Mengadakan challange buat anggota group dengan hadiah dari kocek sendiri.
Approve joint group juga tidak asal bagi yang mau jadi member. Harus melewati seleksi.
Saya yang sering seleksi mereka yang mau joint group. Device adalah pertimbangan pertama, lalu passion pada fotografi.
Dalam menyeleksi saya biasanya melihat group apa yang mereka ikuti sebelumnya dan stalking postingan di kronologi mereka.
Sudah dua tahun saya bergabung dengan XPI. Beragam perjalanan telah saya dan teman-teman admin lainnya tempuh.
Group juga sudah tidak seperti dulu. Postingan-postingan fotonya sudah lebih bagus bila dibanding masa awal saya masuk group tersebut
Adik bungsu saya juga yang memasukkan saya dalam group fotografi device tersebut di facebook, XPI.
Waktu itu saya lihat groupnya tidak begitu tertarik, beberapa foto yang dipost ada yang bagus namun lebih banyak payahnya.
Saya sendiri telah bergabung dengan beberapa group fotografi di facebook, pixoto dan banyak punya teman dunia maya fotografer.
Hanya postingan di group itu bertebaran juga di beranda facebook saya. Kalau tidak foto rokok ya saudara kandungnya, korek api.
Berhubung saya dasar ilmunya kesehatan dan telah didogma bahwa rokok itu buruk, ya makin tidak suka deh ...
Apalagi saya penderita asma turunan dari kecil, bila terkena asap rokok sangat tersiksa dan di area publik hal seperti itu tidak bisa dihindari. Itulah alasan personal saya tidak suka dengan rokok.
Waktu itu di facebook lagi marak virus/malware dengan kedok link video porno. Akun yang mengklik pasti deh otomatis menyebarkan tanpa sepengetahuan yang punya akun.
Saya yang sudah berteman dengan salah satu admin group, suka mantion dia secara tersamar pada kolom komentar. Alasannya menurut saya hal itu tidak pantas secara etika.
Mungkin karena itulah saya ditawarinya jadi jajaran admin di XPI. Saya bilang bahwa saya tidak begitu paham tentang fotografi baik pengetahuan ataupun teknik-tekniknya.
Selama ini saya ambil gambar hanya mengikuti perasaan saya, saya sangat lemah pada teknik. Saya minta di bagian satpam saja dalam group.
Bagian mengingatkan bila ada anggota yang melanggar aturan. Kick and banned.
Ia tidak keberatan. Setuju.
Kami para admin baru mulai membenahi group yang hidup segan dan mati pun tak mau itu.
Buat aturan baru dan jadwal realese award harian, mingguan dan bulanan. Mengadakan challange buat anggota group dengan hadiah dari kocek sendiri.
Approve joint group juga tidak asal bagi yang mau jadi member. Harus melewati seleksi.
Saya yang sering seleksi mereka yang mau joint group. Device adalah pertimbangan pertama, lalu passion pada fotografi.
Dalam menyeleksi saya biasanya melihat group apa yang mereka ikuti sebelumnya dan stalking postingan di kronologi mereka.
Sudah dua tahun saya bergabung dengan XPI. Beragam perjalanan telah saya dan teman-teman admin lainnya tempuh.
Group juga sudah tidak seperti dulu. Postingan-postingan fotonya sudah lebih bagus bila dibanding masa awal saya masuk group tersebut
.
![]() |
Logo XPI karya Youngga Tri Ananda A |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar