Seorang kakak tingkat kuliah dan teman di facebook pernah mengomentari hasil ambil gambar saya, kenapa mayoritas selalu berhubungan dengan air. Lha, gimana lagi ... ha3x.
Saya yang dibesarkan di daerah dataran rendah dengan kultur pertanian tentu sangat asing dengan kultur laut. Laut bagi saya adalah suatu hal yang baru.
Adat dan cara hidup masyarakat laut berbeda dengan saya tentunya. Begitu pula belief system yang dianut.
Hal unik yang memperluas cara pandang dan wawasan saya.
Peredaran bulan sangat berpengaruh pada kultur masyarakat laut, karena berkaitan dengan pasang surut air laut.
Pada kultur masyarakat petani tradisional (yang masih menganut sistem bercocok tanam berdasarkan almanak) ada pengaruhnya juga.
Teman kantor saya bercerita bila air pasang harga ikan biasanya mahal di pasar. Saya baru tahu bahwa saat pasang/purnama ternyata ikan lebih sulit dicari.
Saya perhatikan, para nelayan selalu memberi penerangan lebih saat memancing. Ternyata selain untuk memudahkan mereka saat memasang umpan, penerangan itu berguna untuk memancing plankton-plankton agar mendekati sekitar kapal,
Otomatis jika plankton-plankton berkumpul di sekitar kapal maka ikan-ikan predator pun akan mengikuti makanannya.
Saat bulan purnama, cahaya lampu nelayan kalah terang dengan cahaya bulan membuat usaha nelayan mengumpulkan plankton dengan bantuan cahaya lampu gagal total.
Kala purnama, arus air laut juga cenderung lebih kencang daripada biasanya, arus yang kencang itu membuat plankton-plankton berpindah lokasi dengan cepat bahkan tidak menentu. Itulah yang jadi penyebab ikan lebih susah didapat.
Namun, pasang berarti keceriaan anak-anak. Mereka bebas berenang atau pun bermain perahu dengan riang.
Hal yang sering saya saksikan kala pasang tiba.
![]() |
Beringin, Tarakan, 2014 |
![]() |
Beringin, Tarakan 2014 |
![]() |
Beringin, Tarakan 2014 |
![]() |
Kesibukan kala pasang, Tengkayu 2 2014 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar