Jumat, 17 Juni 2016

Jarik dan Orang Jawa

Beberapa hari lalu saya bermimpi tentang ruwatan (membuang unsur negatif/kesalahan/bencana) dengan jarik alas lahir. Mungkin mimpi yang ngayawara (mengada-ada), bisa jadi karena kebaperan saya lagi tingkat tinggi ... ha3x.

Sebagai orang yang dibesarkan dalam adat jawa yang meskipun tidak kental, saya mengenal juga yang namanya ruwatan. Utamanya ruwatan murwakala yang menancap di ingatan saya karena suka nonton wayang di tempat orang mengadakan ruwatan tersebut tentunya.

Kisah Batara Kala yang mencari orang tua-nya hingga kreteria orang-orang yang diperbolehkan jadi mangsanya. Seorang dalang (Dewa Wisnu yang menyamar) yang mampu membebaskan orang-orang dalam kategori sukerta dari ancaman Sang Kala dengan menggunakan rajah kalacakra.

Ruwatan lain adalah ruwatan Uma saat menjadi Durga karena kemarahan Batara Guru.

Reliefnya tertatah jelas pada Candi Tegowangi dan Surawana. Sadewa yang jadi peruwatnya, karena Batara Guru merasuki tubuhnya.

Untuk jarik, lembar kain yang digambari baik dengan malam yang ditorehkan ataupun dengan cara cap, juga tidak terlepas dari kehidupan orang jawa.

Jarik yang mengandung arti aja serik (jangan mengiri keberuntungan orang lain) sejak seorang jawa lahir hingga ia meninggal selalu dipergunakan dan mewarnai corak kehidupannya.

Saat jalan-jalan ke Candi Penataran saya juga melihat arca penjaga candi juga menggunakan kain ini.

Pada foto lama di dinding rumah, saya dapati kakek dan kakek buyut dari jalur ibu saya menggunakan dodot (jarik buat laki-laki). Tradisi yang agak berbeda dengan jalur keluarga bapak yang dominan menggunakan sarung.

Jarik digunakan sebagai alas melahirkan (pada masa lalu), alas tidur bayi, bedhongan (penutup tubuh bayi), gendongan. Selimut tidur sampai kain penutup bagian dada atau bawah tubuh sehari-hari oleh kaum perempuan jawa.

Pada upacara pernikahan pengantin juga menggunakannya bahkan pada saat kematian sebagai penutup bagi mayat (lurup).

Motif jarik bisa memberikan banyak informasi tentang peruntukan, daerah asal pemakai, strata sosial di masyarakat, kepercayaan yang dianut, budaya dan banyak lagi.

Selembar jarik kadang bukan tanpa arti.

Dari seorang atasan kantor yang berasal dari suku Dayak awalnya saya mendengar tips bahwa bila anak rewel tanpa sebab atau sakit selimuti dengan kain alas lahirnya. Saat saya sudah tidak di Jawa lagi ... he3x.

Gara-gara mimpi baper itu, saya hubungi ibu saya menanyakan kain alas lahir tersebut. Ternyata masih ada dan ibu saya masih menyimpannya.

Bapak saya menjelaskan bahwa kala kami masih kecil dulu bila sakit, kain itu selalu selimutkan. Saya jadi ingat pada kisah almarhum pakdhe (kakak ibu saya) yang jadi tentara dan merantau ke Kalimantan.

Nenek membekali beliau dengan jarik alas lahirnya.

Selembar kain yang memuat berjuta terabyte tentang jejak ingatan, perjuangan, penderitaan, rasa sakit, semangat, keringat, darah dan kasih sayang dari seorang ibu pada anaknya.

Emosi yang tidak terdefinisi bagi yang tak menjalani.



Gadis 1, Tarakan 2016

1 komentar:

  1. Custom titanium i phone case - iTanium Arts
    Custom ford ecosport titanium titanium i phone case titanium curling iron · ford edge titanium 2019 Custom titanium i phone case · Custom titanium i phone case · camillus titanium Custom titanium i phone case · Custom titanium i phone case · Custom titanium  titanium aura quartz Rating: 5 · ‎5 reviews

    BalasHapus